Solusi Efektif Penyelesaian Kebakaran Lahan, Ini Kata Tokoh Masyarakat Kubu Raya Kalbar Tukirin Suryo Adinagoro S.E

Jakarta || jejakwarta.com , Kubu Raya Kalbar-Pencemaran udara di daerah Kalimantan Barat terutama di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya sering terjadi apalagi pada saat musim kemarau seperti saat ini. Yang akhirnya membuat kualitas udara menjadi tidak sehat, hal ini disebabkan oleh karena adanya kebakaran lahan perladangan dan lahan perkebunan yang tidak produktif. 

Selain mengganggu kesehatan juga mengganggu aktivitas keseharian warga masyarakat Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya, termasuk mengganggu aktivitas pendidikan bagi anak-anak TK, SD dan SMP sehingga pemerintah perlu mengambil langkah bijak untuk merumahkan anak-anak sekolah tersebut dengan mengikuti pelajaran dari rumah, seperti misalkan proses belajar mengajar secara daring.

Hal itu di katakan Tukirin Suryo Adinagoro S.E.Menurutnya,Kebakaran lahan seperti ini hampir setiap tahun pasti terjadi terutama pada musim-musim kemarau. Berbagai macam cara sudah dilakukan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat guna menanggulangi kebakaran lahan dan perkebunan yang sudah tidak produktif, namun belum dapat menyelesaikan persoalan kebakaran untuk tidak terulang kembali pada tahun-tahun berikutnya dan atau pada musim kemarau berikutnya,Kata Tukiran pada Rabu (16/8/2023)

"Padahal tidak sedikit anggaran pemerintah daerah dan anggaran pemerintah pusat yang telah digunakan guna mengatasi dan menyelesaikan persoalan kebakaran ini".Ujar Tukirin yang juga tokoh masyarakat Kubu Raya

Lebih lanjut Tukirin mengatakan,Kebakaran lahan dan perkebunan yang tidak produktif ini tentunya tidak cukup diselesaikan dengan cara memadamkan api dan atau menggenangi lahan-lahan tersebut dengan air, oleh karena pada saat terjadinya kebakaran lahan perkebunan maupun lahan perladangan, kondisi semak belukar dan tanahnya menjadi sangat kering dan tandus, sehingga apabila tersengat sinar matahari yang cukup panas maka pada lahan-lahan tersebut akan mudah menjadi terbakar.

"Seharusnya ada sulosi penyelesaian dengan cara lain dan atau penggabungan dengan cara yang sudah dilakukan yakni merubah lahan perladangan dan lahan perkebunan yang tidak produktif tersebut menjadi lahan yang produktif dan bermanfaat bagi warga masyarakat terutama warga petani yang mayoritas berada disekitar simpul-simpul kebakaran".Terangnya 

Di contohkannya,Seperti misalnya pada lahan perladangan dan pada lahan perkebunan yang tidak produktif dicetak menjadi lahan ketahanan pangan, palawija, buah-buahan, jagung, umbi-umbian dan lain-lain, yang tentunya pembiayaan, pembinaan dan pengawasan dilakukan pemerintah daerah bersama pemerintah pusat.

Apabila hal ini dapat dilakukan lanjutnya maka, kejadian kebakaran lahan tidak produktif dan perkebunan tidak produktif setiap tahun dapat berkurang hingga tidak ada kebakaran sama sekali. Serta kemanfaatan anggaran akan dapat dirasakan secara langsung oleh banyak orang terutama dapat terciptanya lapangan kerja baru dibidang pertanian, dapat terwujudnya ketahanan pangan daerah dan dapat meningkatkan pendapatan warga masyarakat petani,Tutup Tukirin.

( tim red )
Diberdayakan oleh Blogger.